Minggu, 05 Juli 2020

Studi: Kecanduan Smartphone Sama Bahayanya dengan Ketagihan Narkoba

 Kemajuan teknologi membuat segalanya menjadi lebih praktis, terlebih semuanya bisa dilakukan hanya dengan melalui smartphone. Tetapi penggunaan smartphone yang berlebihan justru bisa menyebabkan kecanduan, bahkan sama parahnya seperti pecandu narkoba.
Mengutip dari Times of India, sebuah studi yang diterbitkan dalam jurnal Addictive Behavior menyatakan bahwa smartphone memiliki efek yang sama pada otak, ketika mengonsumsi obat-obatan narkotika.

Sebanyak 48 orang dan 22 di antaranya menderita kecanduan smartphone, diteliti dengan melakukan pemindaian magnetic resonance imaging (MRI) untuk mengetahui kondisi perbedaan otak mereka.

Hasil penelitian tersebut menemukan bahwa mereka yang menderita kecanduan smartphone mengalami perubahan ukuran dan kepadatan otak, sehingga berimbas pada kemampuan berbicara, penglihatan, emosi dan pengendalian diri. Tak hanya itu, perubahan struktur otak yang terjadi menunjukkan adanya kesamaan dengan mereka yang kecanduan narkoba.

Namun tak perlu khawatir lantaran kecanduan smartphone masih bisa diatasi dengan berbagai cara, seperti mengurangi waktu bermain media sosial, mematikan notifikasi dan perbanyak aktivitas di lingkungan.

Viral 6 Kota Zona Kuning Corona di RI, Kemenkes Pastikan Hoax

 Viral informasi mengenai sejumlah kota yang disebut sebagai zona kuning penyebaran virus corona Covid-19 di Indonesia. Adapun pesan viral yang beredar di medsos berbunyi:
"Btw ini info Corona per 28 Februari 2020. Info dari Kemenkes juga ada 6 kota zona kuning Corona: Medan, Batam, Jakarta, Surabayo, Bali, dan Manado," tulis salah satu pengguna Twitter.

Hal tersebut memicu kepanikan dan spekulasi di masyarakat. Menanggapi, Kementerian Kesehatan memastikan pihaknya tidak membuat pernyataaan sebagaimana informasi viral yang tersebar di media sosial.

"Kemenkes tidak pernah mengeluarkan pernyataan tentang '6 kota zona kuning corona', sebagaimana informasi yang beredar di media sosial," tulis Kemenkes dalam rilis yang diterima detikcom, Sabtu (29/2/2020).

Sejauh ini, Kemenkes menyebut terus melakukan upaya cegah tangkal Covid-19 di seluruh pintu masuk negara yang berjulah 135 baik yang dari darat, laut, maupun udara, termasuk sumber daya manusia dan peralatannya.

"Masyarakat diimbau untuk tidak mudah mempercayai dan menyebarluaskan hoax yang tidak jelas isi dan sumbernya," tutupnya.

Suspek Corona RSPI Rujukan RS Pondok Indah Negatif dan Sudah Dipulangkan

Belum lama ini beredar informasi mengenai Dinas Kesehatan DKI Jakarta yang tengah merawat pasien dalam pengawasan virus corona Covid-19. Tersebar juga foto ambulans RS Pondok Indah dengan petugas kesehatan memakai pakaian lengkap terlihat sedang membawa pasien.
Memang sebelumnya RS Pusat Infeksi Sulianti Saroso pernah menangani pasien rujukan terduga virus corona Covid-19 dari RS Pondok Indah. Dua pasien yang dirawat disebut memiliki gejala virus corona dan pernah bepergian ke dataran China.

"Itu berita sebulan yang lalu. Pasien tersebut sudah dipulangkan setelah di rawat 4 hari di RSPI Sulianti Saroso, hasil lab nya negatif dan kondisinya baik-baik aja dan boleh pulang ke rumahnya masing-masing," kata Direktur Utama Rumah Sakit Penyakit Infeksi Prof. Dr. Sulianti Saroso (RSPI) Jakarta Mohammad Syahril kepada detikcom, Sabtu (29/2/2020).

Hasil tes pasien rujukan dari RS Pondok Indah menunjukkan keduanya negatif virus corona sehingga dipulangkan. Saat ini di RSPI Sulianti Saroso tengah merawat 24 pasien dalam pengawasan sejak awal Januari 2020 hingga 28 Februari 2020.

"21 orang sudah dipulangkan setelah di rawat sekitar 4-5 hari karena hasil lab nya negatif virus covid-19.Saat ini masih di rawat 3 orang PDP dan menunggu hasil lab yang diperiksa di Litbangkes. Kondisi pasiennya baik-baik saja," pungkasnya.
https://nonton08.com/zero-no-tsukaima-s2-episode-8/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar