Jumat, 17 Juli 2020

Kembangkan Infrastruktur Mobil Listrik, AS Gelontorkan Rp 10 T

Negara bagian Amerika Serikat (AS), New York akan menginvestasikan US$ 750 juta, setara Rp 10,5 triliun (kurs Rp 14.000/US$) untuk memperluas infrastruktur kendaraan listrik.
Melansir Reuters, Jumat (17/7/2020), Gubernur New York Andrew Cuomo pada hari Kamis mengumumkan program investasi yang akan mengalokasikan US$ 750 juta untuk membangun stasiun pengisian daya dan infrastruktur kendaraan listrik lainnya. Hal itu sebagai bagian dari tujuan jangka panjang negara bagian untuk mengurangi emisi.

Mereka akan membuat lebih dari 50.000 stasiun pengisian dan sebagian besar akan didanai oleh perusahaan utilitas milik investor negara, dengan total anggaran dibatasi US$ 701 juta hingga 2025.

Lalu tambahan anggaran US$ 48,8 juta dialokasikan dari penyelesaian pada tahun 2017 dengan produsen mobil Jerman Volkswagen AG (VOWG_p.DE) atas skandal kecurangan emisi dieselnya.

Penjualan kendaraan listrik pun secara bertahap meningkat selama beberapa tahun terakhir di sana. Namun menurut Departemen Energi AS, porsi kendaraan ramah lingkungan itu masih kurang dilihat dari total penjualan kendaraan pada 2019.

Akselerasi kendaraan listrik secara lebih luas terhambat karena kurangnya jaringan pengisian yang dapat diandalkan, dengan sebagian besar dari mereka terkonsentrasi di daerah perkotaan yang padat penduduk dan di sepanjang Pantai Timur dan Barat AS.

Sementara banyak pembuat mobil, termasuk perintis kendaraan listrik Tesla Inc, telah secara signifikan meningkatkan jangkauan kendaraan dengan sekali pengisian.

Twitter Buka Lowongan Jadi Hacker, Minat?

Peretasan yang dilakukan oleh hacker terhadap akun Twitter tokoh penting di Amerika Serikat (AS) heboh dan menjadi sorotan publik. Kasus tersebut sudah memakan korban dari kalangan pengusaha, selebriti, hingga mantan Presiden Barack Obama.
Dilansir dari Reuters, Jumat (17/7/2020), sumber mengatakan bahwa perusahaan jejaring sosial tersebut telah meningkatkan pencarian orang untuk menepati posisi pekerjaan sebagai kepala petugas keamanan informasi, jauh sebelum kasus kejahatan siber itu terjadi.

Menurut sumber, pencarian terhadap orang-orang yang dapat melawan hacker tersebut meningkat dalam beberapa minggu terakhir, sebelum penyerangan terhadap akun pengguna pada Rabu lalu. Tampaknya Twitter telah menyadari adanya ancaman tersebut.

Sementara itu, Divisi FBI di San Francisco memimpin penyelidikan terhadap peretasan Twitter.

Badan penegak hukum mengatakan para peretas melakukan penipuan mata uang kripto setelah mereka mengambil alih akun Twitter dari para selebritas dan tokoh politik termasuk Joe Biden, Kim Kardashian, Barack Obama, dan Elon Musk.

Tidak jelas apakah para peretas dapat melihat pesan pribadi yang dikirim oleh pemegang akun, meskipun Twitter mengatakan tidak memiliki bukti bahwa penyerang dapat mengakses kata sandi.

Twitter mengatakan peretas telah menargetkan karyawan dengan akses ke sistem internal dan menggunakan akses tersebut untuk mengendalikan banyak akun.

Akun profil tinggi lainnya yang diretas termasuk rapper Kanye West, pendiri Amazon Jeff Bezos, pendiri Warren Buffett, pendiri Microsoft Bill Gates, dan akun korporat Uber Technologies dan Apple.
https://nonton08.com/pirates-of-the-caribbean-at-worlds-end/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar