Seorang suami berinisial MS di Kabupaten Pasuruan ditangkap karena menjual istri dengan menawarkan layanan seks kepada empat temannya. Awalnya istri MS menolak. Namun MS memaksa dengan memukul dan mengancam pisah ranjang.
"Dia sengaja melihat dan merekam salah satu adegan dengan alasan ingin melihat durasi kekuatan di laki-laki ejakulasinya lama atau tidak," kata Kapolres Pasuruan Kota AKBP Dony Alexander beberapa waktu lalu.
Terkait hal tersebut seksolog David J. Ley, PhD, yang menulis buku 'Women Who Stray' menjelaskan memang ada suami yang rela melihat istri bercinta dengan orang lain. Ada beberapa alasan yang bisa mendorongnya.
Berikut penjelasan David seperti dikutip dari Pschology Today:
1. Voyeurisme
David melihat beberapa pria memiliki dorongan seksual senang melihat istrinya bercinta dengan orang lain karena alasan voyourisme. David mengaitkan perilaku ini pada kebiasaan seorang pria mengonsumsi pornografi.
WebMD menyebut voyourisme sebagai kelainan seksual yang membuat seseorang bisa merasa terangsang ketika menyaksikan orang lain yang tak tahu atau tak ingin disaksikan terlibat dalam aktivitas seksual.
2. Biseksual
Kadang ada suami yang memiliki orientasi biseksual alias tertarik terhadap pria maupun wanita.
"Dalam hal ini membawa pria lain ke ranjang untuk bercinta dengan istri hanya menjadi semacam 'umpan' agar suami bisa ikutan bercinta dengannya," ungkap David.
3. Masalah kesehatan
David melihat ada juga suami yang merelakan istrinya bercinta dengan orang lain karena dorongan masalah kesehatan. Ini terjadi ketika suami merasa bersalah dengan performa seksualnya yang tidak bisa memuaskan sehingga mendorong istri untuk bercinta dengan orang lain.
4. Ekonomi
Sebagian suami menjual layanan seks istrinya karena alasan finansial. David menyebut dalam hal ini suami menjadi germo.
5. Misogini
Misogini atau kebencian terhadap wanita juga dilaporkan jadi alasan. Seorang suami merasa bisa melukai dan merendahkan istri dengan memaksanya bercinta dengan orang lain.
Inggris Laporkan Kasus 'Super-Spreader' Virus Corona, Ini Artinya
Seorang pria Inggris yang terinfeksi virus corona Wuhan (2019-nCoV) diyakini sebagai 'super-spreader'. Usai mengunjungi Singapura untuk menghadiri sebuah konferensi, ia menularkan virus ke sejumlah orang dari 3 negara.
Pria berusia 50-an tahun ini datang ke Singapura pada 20-22 Januari silam. Sekurangnya 100 orang turut menghadiri konferensi, dan salah seorang di antaranya berasal dari Wuhan, sebuah kota di China yang menjadi pusat wabah.
Tanpa tahu dirinya terinfeksi, pria Inggris ini meninggalkan Singapura menuju resort ski di Prancis dan tinggal bersama keluarga pada 24-28 Januari. Di tempat inilah, pasien diyakini kasus 'super-spread' terjadi.
Pria Inggris ini menularkan virus corona Wuhan ke 11 orang. Termasuk di antaranya 5 orang yang dinyatakan positif di Prancis, 4 orang positif di Inggris, dan seorang positif di Spanyol.
Dikutip dari Livescience, pria tersebut kini tengah dirawat di London. Karena ada banyak kasus yang terhubung dengannya, pria ini diyakini sebagai 'super-spreader'.
Istilah 'super-spread' merujuk pada kasus penularan dari satu pasien indeks (yang pertama kali tertular) ke lebih dari 8 pasien secondary. Pada epidemi SARS (Severe Acute Respiratory Syndrome), satu pasien super-spreader bisa menulari lebih dari 50 pasien lain.
Kasus 'super-spread' juga terjadi pada wabah MERS (Middle East Respiratory Syndrome) di Korea Selatan pada 2015. Temuan tersebut mendekatkan tingkat kegawatan MERS dengan SARS, yang menular lewat udara atau airborne.
"Pada kasus indeks terjadi kasus super spread, lalu kasus secondary di Samsung Medical Center juga menjadi super spread karena menularkan ke lebih dari 8 pasien berikutnya," kata Prof Sun Han Kim, pakar infeksi dari Asan Medical Center Korea Selatan, saat itu.
https://nonton08.com/the-driftless-area/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar