Jumat, 21 Agustus 2020

Inggris Laporkan Kasus 'Super-Spreader' Virus Corona, Ini Artinya

Seorang pria Inggris yang terinfeksi virus corona Wuhan (2019-nCoV) diyakini sebagai 'super-spreader'. Usai mengunjungi Singapura untuk menghadiri sebuah konferensi, ia menularkan virus ke sejumlah orang dari 3 negara.
Pria berusia 50-an tahun ini datang ke Singapura pada 20-22 Januari silam. Sekurangnya 100 orang turut menghadiri konferensi, dan salah seorang di antaranya berasal dari Wuhan, sebuah kota di China yang menjadi pusat wabah.

Tanpa tahu dirinya terinfeksi, pria Inggris ini meninggalkan Singapura menuju resort ski di Prancis dan tinggal bersama keluarga pada 24-28 Januari. Di tempat inilah, pasien diyakini kasus 'super-spread' terjadi.

Pria Inggris ini menularkan virus corona Wuhan ke 11 orang. Termasuk di antaranya 5 orang yang dinyatakan positif di Prancis, 4 orang positif di Inggris, dan seorang positif di Spanyol.

Dikutip dari Livescience, pria tersebut kini tengah dirawat di London. Karena ada banyak kasus yang terhubung dengannya, pria ini diyakini sebagai 'super-spreader'.

Istilah 'super-spread' merujuk pada kasus penularan dari satu pasien indeks (yang pertama kali tertular) ke lebih dari 8 pasien secondary. Pada epidemi SARS (Severe Acute Respiratory Syndrome), satu pasien super-spreader bisa menulari lebih dari 50 pasien lain.

Kasus 'super-spread' juga terjadi pada wabah MERS (Middle East Respiratory Syndrome) di Korea Selatan pada 2015. Temuan tersebut mendekatkan tingkat kegawatan MERS dengan SARS, yang menular lewat udara atau airborne.

"Pada kasus indeks terjadi kasus super spread, lalu kasus secondary di Samsung Medical Center juga menjadi super spread karena menularkan ke lebih dari 8 pasien berikutnya," kata Prof Sun Han Kim, pakar infeksi dari Asan Medical Center Korea Selatan, saat itu.

Mau Terhindar dari Depresi? Yuk Coba Yogurt Buat Sarapan

 Stres ataupun depresi bisa datang kapan saja, tidak terkecuali saat pagi hari. Banyaknya beban pikiran dari pekerjaan bahkan hal lainnya bisa menekan seseorang menjadi depresi.
Tapi, sebuah studi mengatakan bahwa mengkonsumsi yogurt sebagai salah satu menu makanan bisa membantu. Yogurt sendiri mengandung probiotik yang dipercaya bisa membantu tubuh memerangi depresi.

Untuk membuktikan studi tersebut, para ahli membuat penelitian dengan menggunakan tikus. Tikus tersebut ditempatkan pada posisi tingkat stres tinggi hingga mulai menunjukkan gejala depresi. Kemudian, tikus tersebut diberikan yogurt, dan hasilnya mereka menemukan hubungan antara bakteri di usus dengan kesehatan mental.

Terungkap bahwa tingkat Lactobacillus (bakteri baik) di usus juga berpengaruh pada tingkat metabolisme darah yang disebut kynurenine, yang dikaitkan dengan perkembangan depresi.

Lactobacillus ini membantu untuk menyeimbangkan kadar kynurenine dalam darah. Jika tingkat bakteri menurun, maka gejala depresi akan mulai muncul. Begitupun sebaliknya, jika bakteri baik di usus meningkat, tingkat depresi akan menurun.
https://nonton08.com/a-wife-3/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar