Onani adalah suatu praktik stimulasi organ seks atau alat kelamin oleh diri sendiri, yang biasa disebut juga masturbasi. Proses merangsang bisa dengan menyentuh, memijat, atau menggunakan alat tertentu hingga mencapai kepuasan seks tanpa berhubungan kelamin.
Dikutip dari Medical News Today, praktik onani bukan hal asing bagi perempuan dan laki-laki yang telah mencapai kematangan seks. Secara umum efek samping yang mengganggu secara fisik sangat minim, namun bukan berarti tidak ada bahaya onani.
Berikut bahaya onani:
1. Risiko berkurangnya sensasi saat bercinta
Bahaya onani ini bisa terjadi pada pria yang melakukan praktik ini terlalu intens atau sering, yang kadang mengakibatkan luka pada Mr P. Jika kondisi ini dialami, pria sebaiknya segera berbicara dengan pasangan atau mengkonsultasikannya ke dokter. Pertimbangan dari dokter dan pasangan bisa mencegah risiko berkurangnya sensasi ketika bercinta dengan istri.
2. Risiko ketergantungan atau adiksi
Bahaya onani lainnya adalah ketergantungan atau adiksi yang sebaiknya segera dikonsultasikan pada tenaga kesehatan. Beberapa tanda yang bisa diwaspadai adalah:
a. Onani mulai mengganggu aktivitas sehari-hari dan lingkungan sosial
b. Ketinggalan jadwal sekolah, kuliah, kerja, atau peristiwa penting lainnya
c. Mengganggu pemenuhan tanggung jawab dan hubungan dengan pasangan
d. Menjadi jalan keluar saat mengalami masalah hubungan dengan pasangan atau dalam kehidupan sehari-hari
3. Risiko terkena penyakit infeksi
Kondisi ini dialami jika sex toys atau tangan untuk menyentuh alat kelamin dalam kondisi kotor. Untuk menghindari bahaya onani ini, tangan dan sex toys yang digunakan harus selalu bersih dan bebas virus atau bakteri. Risiko lain adalah terganggunya aliran darah dan sistem saraf saat pria memegang Mr P terlalu keras saat onani.
Selain yang telah disebutkan, beberapa kondisi lain kerap dikatakan sebagai bahaya onani. Misalnya penurunan jumlah sperma, impoten, dan buta. Bahaya onani ini ternyata mitos sehingga tak perlu dikhawatirkan bisa terjadi.
Berikut bahaya onani yang merupakan mitos:
1. Telapak tangan berambut
2. Disfungsi ereksi
3. Ukuran Mr P makin kecil
4. Mr P patah
5. Infertil
6. Penyakit mental
7. Fisik yang makin lemah
Usai 6 Bulan Sembuh, Seorang Nenek Dinyatakan Positif Corona Kedua Kalinya
Seorang wanita berusia 68 tahun di Jingzhou, Provinsi Hubei China Tengah, dinyatakan positif COVID-19 lagi setelah sebelumnya dinyatakan pulih dan boleh keluar dari rumah sakit pada awal Februari lalu.
Dilansir dari laman Hindustan Times, seorang ahli virologi mengatakan bahwa kasus langka ini menunjukkan mungkin perlu waktu lama untuk menghilangkan virus Corona COVID-19 dari tubuh manusia. Tetapi ilmuwan menegaskan bahwa orang yang dites positif kembali dalam waktu dekat setelah pulih dari COVID-19 kemungkinan sudah tidak menular.
Sang wanita dinyatakan positif virus Corona lagi pada 9 Agustus. Sekarang dia dikarantina untuk perawatan, dan semua orang yang kontak dekat dengannya dinyatakan negatif terkena virus Corona.
Kasus tersebut menunjukkan bahwa akan memakan waktu lama untuk menghilangkan virus sepenuhnya dari tubuh manusia. Wakil direktur departemen biologi patogen di Universitas Wuhan mengatakan jumlah virus di dalam tubuh pasien bisa saja rendah. Hal ini yang mungkin menjelaskan mengapa ia bisa dites negatif.
Sebelumnya, peneliti Korea Selatan menguji 790 orang yang pernah melakukan kontak dekat dengan pasien yang kembali positif. Dari 27 pasien yang dites positif untuk kedua kalinya, tidak satupun yang tampaknya disebabkan oleh kasus reinfeksi atau infeksi ulang.
Laporan tersebut juga menemukan bahwa 96 persen pasien yang pulih memiliki antibodi penawar, yang menunjukkan bahwa mereka memiliki kekebalan.
Hingga saat ini, Provinsi Hubei telah melaporkan total 6.8138 kasus Corona, terbanyak di China. Penyakit ini telah merenggut 4.512 nyawa di provinsi tersebut.
https://indomovie28.net/night-peacock/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar