Kamis, 13 Agustus 2020

Peneliti Harvard ke Menkes Terawan: Saya Tak Bermaksud Menghina

 Sempat heboh soal studi yang dilakukan peneliti Harvard University yang memprediksi seharusnya Indonesia sudah memiliki kasus virus corona (COVID-19). Hal ini didasari oleh model yang menghitung volume penerbangan dari dan ke Wuhan.
Ketika Indonesia hingga saat ini tidak melaporkan ada kasus, peneliti menduga kemungkinan ada yang tidak terdeteksi.

Menteri KesehatanTerawan Agus Putranto berkomentar menyebut studi sebagai penghinaan. Ia mempersilahkan peneliti di Harvard langsung datang untuk membuktikan kemampuan pengawasan Indonesia.

"Itu namanya menghina itu. Wong peralatan kita, makanya kemarin di-fix-kan dengan duta besar Amerika. Kita menggunakan dari Amerika. Kitnya, kit boleh gunakan dari mana aja, tapi kita gunakan dari Amerika," ujar Terawan di Istana Kepresidenan Bogor beberapa waktu lalu.

Profesor Marc Lipsitch selaku pemimpin studi menjawab tuduhan tersebut mengaku tidak bermaksud menghina Indonesia. Hal ini terungkap dalam video yang direkam oleh Youtuber Nadhira Afifa.

"Tujuan dari studi kami adalah untuk melihat apakah kasus yang sudah terdeteksi benar-benar mewakilkan kondisi sebenarnya," kata Profesor Marc seperti dikutip dari kanal youtube Nadhira Afifa, Kamis (13/2/2020).

Marc juga menyebut ketika memulai studinya tidak ada niatan mengkhususkan negara tertentu. Perhitungan dilakukan pada semua negara sebagai langkah untuk meningkatkan kewaspadaan.

"Kami memperhatikan semua negara dan tujuan kami bukan untuk menilai kualitas suatu negara atau kemampuan pengawasannya. Hanya ingin bilang 'dalam contoh ini, situasi ini, seharusnya sudah ada kasus yang terdeteksi,'" lanjut kata Marc.

"Saya terbuka dan dengan senang hati berusaha membantu. Tentunya saya tidak bermaksud menyerang negara mana pun," pungkasnya.

Lucinta Luna Didiagnosa Idap Gender Dysphoria, Ini Artinya

Diketahui Lucinta Luna adalah seorang transgender. Hal ini diungkapkan oleh polisi melalui surat putusan Pengadilan Negeri Jakarta Selatan (PN Jaksel) yang mengabulkan ganti kelamin dan juga nama.
"Sekarang statusnya yang bersangkutan adalah seorang perempuan secara hukum sah dari pengadilan dengan nama dari MF diganti menjadi AP. Ini putusan dari pengadilan dan ini yang kami anggap sah," jelas Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Yusri Yunus kepada wartawan di Polres Jakbar, Jl S Parman, Jakarta Barat, Kamis (13/2/2020).

Diketahui sejak berusia 5 tahun, Lucinta memang sudah berperilaku layaknya perempuan hingga dewasa. Pada akhirnya tanggal 24 April 2006, ia memutuskan untuk melakukan operasi ganti kelamin, dari laki-laki menjadi perempuan di Rumah Sakit Rajyindee Thailand.

Setelah dilakukan identifikasi, Lucinta Luna didiagnosa mengidap gender dysphoria.

Menurut American Psychiatric Association, orang yang mengalami dysphoria umumnya merasakan kebingungan atas gender dan fisik yang mereka miliki.

"Selama ini kita hanya mengenal gender dengan pembagian peran pria dan wanita," tutur Dr Lori Beth Bisbey, psikolog dan pelatih seks dari London, demikian dikutip dari YourTango.

"Sekarang kita tahu bahwa gender telah meluas dan bahkan orang-orang yang tak bermasalah dengan gender yang dimilikinya sejak lahir sama dengan jenis kelamin biologisnya memaklumi adanya hal tersebut jadi bagian hidup mereka," lanjutnya.

Kondisi ini dapat muncul sejak kecil. Namun, gender dysphoria umumnya memiliki efek yang berbeda pada setiap orang.

Bentuk pengekspresiannya pun bermacam-macam, ada yang mengganti cara berpakaiannya, melakukan transisi sosial, atau bahkan sampai melakukan operasi ganti kelamin.
https://cinemamovie28.com/high-rise/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar