Senin, 24 Agustus 2020

Studi di Belanda Temukan Antibodi Penangkal COVID-19 dalam ASI

 Sebuah studi terbaru menyebut adanya antibodi COVID-19 dalam air susu ibu (ASI) pada wanita yang pernah terinfeksi virus Corona.
Dikutip dari NL Times, studi ini dilakukan oleh para peneliti di Rumah Sakit Anak Emma di Amsterdam, Belanda. Bahkan, para peneliti mengatakan bahwa antibodi COVID-19 pada ASI tidak akan hilang meski sudah dipanaskan.

Namun, mereka mengakui perlu penelitian lebih lanjut untuk mengetahui apakah ASI dapat digunakan untuk melindungi kelompok rentan atau tidak terhadap infeksi COVID-19. Meski begitu, Kepala Rumah Sakit Anak Emma, Hans Van Goudoever tetap berharap bahwa nantinya ASI dapat mencegah seseorang dari infeksi penyakit tersebut.

"Kami berpikir bahwa setelah meminum susu, antibodi akan menempel pada permukaan selaput lendir kami. Di sana mereka akan menyerang partikel virus sebelum masuk ke dalam tubuh," ucapnya.

Pihak rumah sakit pun telah merekrut banyak wanita untuk menyumbangkan ASInya. Sekitar seribu donor dibutuhkan dalam studi ini, baik dari wanita yang pernah terinfeksi COVID-19 atau belum.

Disebutkan, studi tersebut telah bekerja sama dengan beberapa lembaga, seperti bank ASI di Belanda, Wageningen Research & Development, dan Universitas Utrecht.

Penyebab Penyumbatan Pembuluh Darah Seperti yang Diidap Ustaz Yusuf Mansur

Ustaz Yusuf Mansur menjalani perawatan akibat penyumbatan pembuluh darah yang diidapnya. Dikabarkan saat ini kondisinya sedang ditangani dokter agar ia segera pulih.
Penyumbatan pembuluh darah terjadi karena aliran oksigen tidak terdistribusi dengan baik. Penyumbatan ini bisa terjadi pada pembuluh darah arteri maupun vena. Pada beberapa kondisi, kedua penyumbatan pembuluh darah menyebabkan dampak lain.

"Sumbatan pada pembuluh darah vena atau akibat ada tumor atau pembengkakan jaringan yg menghimpit vena bisa menimbulkan bengkak pada area sekitar leher. Penyumbatan pada arteri karotis (leher) atau arteri di otak bisa bikin stroke, kalau di arteri koroner pada jantung bisa bikin serangan jantung," ucap praktisi kesehatan jantung dan pembuluh darah dari RS Siloam Lippo Village, dr Vito A Damay, SpJP, saat dihubungi detikcom, Minggu (23/08/2020).

Penyumbatan pembuluh darah arteri maupun vena dapat terjadi secara alami dan bisa terjadi pada siapa pun tergantung dari aliran darah dan tekanan darah. Namun, dr Vito mengatakan ada beberapa faktor yang bisa meningkatkan risiko terkena penyumbatan pembuluh darah, seperti:

- Kolesterol tinggi
- Tekanan darah tinggi
- Gula darah tidak terkontrol
- Merokok
- Obesitas (kegemukan)

"Kedua penyakit ini memang memiliki faktor penyebab yang sama, walaupun ada juga penyebab lain yang berbeda. Salah satu atau lebih dari penyebab tersebut dapat mengakibatkan serangan jantung dan stroke," jelasnya.

Terpopuler Sepekan: Frekuensi Normal Bercinta Agar Tak Dibilang Hiperseks

Frekuensi bercinta tiap pasangan berbeda-beda, tidak ada patokan angka normalnya. Jika ada yang dikatakan hiperseks, frekuensi bukan satu-satunya ukuran.
Dalam sebuah kasus di Tulungagung, seorang istri diceraikan oleh suami gara-gara minta jatah bercinta hingga sembilan kali dalam sehari. Disebut-sebut, sang istri mengalami masalah hiperseksual.

Seksolog dari RS Soloam Kebon Jeruk dr Heru H Oentoeng, SpAnd, M.Repro mengatakan ada indikasi hiperseksual pada pasangan tersebut. Bukan lantaran terlalu sering, tetapi karena dampak yang ditimbulkannya.

"Masuk dalam hiperseksual karena permintaannya yang menggebu-gebu dan juga karena ada konflik sampai menimbulkan pertengkaran," kata dr Heru.

Sedangkan untuk ukuran normal frekuensi bercinta, hal itu sangat variatif. Tidak ada patokan harus berapa kali untuk dikatakan normal, karena tiap pasangan punya kemampuan dan minat yang berbeda-beda.

"Dalam kondisi tertentu, kaya lagi bulan madu, satu hari tujuh kali itu enggak apa-apa. Nggak masalah dan bukan kategori hiperseksual saat itu. Nah, hiperseksual kalau tujuh kali mintanya terus-terusan kalau nggak dipenuhi terus ngamuk-ngamuk," jelas dr Heru.
https://indomovie28.net/good-looking-nurse/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar