Belakangan, obat Corona Unair heboh jadi perbincangan. Pasalnya, Unair mengklaim 3 kombinasi obat yang disebut telah diuji klinis bisa menjadi obat COVID-19 pertama di dunia.
"Tentu karena ini akan menjadi obat baru, maka diharapkan ini akan menjadi obat COVID-19 pertama di dunia," ujar Rektor Unair, Prof Nasih dalam rilis yang diterima detikcom dari Humas Unair.
Adapun tiga kombinasi obat yang diteliti adalah sebagai berikut:
- Kombinasi pertama, Lopinavir/Ritonavir dan Azithromycin
- Kombinasi kedua, Lopinavir/Ritonavir dan Doxycyclin
- Kombinasi ketiga, Hydrochloroquine dan Azithromycin.
Tidak luput dari kritik
Namun, obat Corona Unair tersebut tidak luput dari kritik. Praktisi kesehatan sekaligus akademisi Prof Dr dr Ari Fahrial Syam, SpPD menilai riset obat tidak selesai hanya dengan uji klinis.
"Jadi kalau suatu uji klinis baru selesai, uji coba berikutnya tentu ketika coba disubmit ke kongres dunia dan selanjutnya dipublikasi di jurnal internasional," kata dr Ari.
BPOM buka suara
Dalam inspeksi BPOM pada 27-28 Juli 2020 di senter penelitian wilayah Bandung, terungkap ada beberapa temuan yang perlu diperbaiki. Salah satunya penelitian obat Corona Unair dilakukan pada orang tanpa gejala (OTG).
Dalam protokolnya, OTG tidak termasuk seseorang yang perlu mendapat pengobatan. Selain itu, tidak ada temuan perbedaan yang signifikan dalam obat Corona Unair, jika dibandingkan dengan pengobatan standar.
"Hasilnya belum menunjukkan adanya perbedaan yang signifikan. Suatu riset harus menunjukkan hasil yang cukup berbeda dibandingkan terapi pengobatan yang standar," kata Kepala BPOM, Penny K Lukito, dalam konferensi pers di channel YouTube BPOM, Rabu (19/8/2020).
4 Saran Psikolog agar Sosok Nyinyir ala 'Bu Tejo' Tak Bikin Emosi Jiwa
Sosok Bu Tejo menjadi viral di media sosial. Karakter yang 'nyinyir' dan senang bergosip dalam film pendek 'Tilik' sukses membuat netizen geregetan.
Film 'Tilik' berkisah tentang rombongan ibu-ibu yang ingin menjenguk Bu Lurah di rumah sakit menggunakan truk. Sepanjang jalan, Bu Tejo sibuk membicarakan tetangganya bernama Dian. Gaya bicara Bu Tejo yang 'nyinyir' rupanya membuat netizen terbawa emosi.
Sosok Bu Tejo menjadi sorotan karena mencerminkan sifat ibu-ibu yang suka bergosip saat sedang berkumpul. Netizen beranggapan karakter Bu Tejo sering ditemui di lingkungannya.
"Karena tipikal orang seperti bu Tejo masih ada banyak di sekitar kita yang bisa jadi sebagiannya adalah tetangga kita. Sehingga orang seperti Bu Tejo diidentikkan dengan tetangga," kata Nuzulia Rahma Tristinarum, seorang konselor dan psikolog Pro Help Center (Layanan Konsultasi Pendidikan dan Psikologi), saat dihubungi detikcom, Sabtu (22/8/2020),
Rahma menyarankan 4 cara 'sehat' menghadapi orang 'nyinyir' seperti Bu Tejo:
1. Tanggapi dengan tersenyum
Simpan energi Anda untuk tidak merespons 'nyinyiran' tersebut. Cukup berikan senyuman. Percayalah, seiring waktu, orang yang 'nyinyir' akan diam sendiri karena tidak ada respons.
2. Alihkan pembicaraan
Saat berkumpul keluarga atau pertemuan, tak tertutup kemungkinan hadir seseorang yang 'nyinyir'. Entah membandingkan atau menanyakan hal yang privasi. Anda harus mengalihkan pembicaraan tersebut dan ganti topik baru agar tidak membahas masalah privasi terlalu jauh.
3. Alihkan pikiran dan perasaan
Jika tidak bisa mengalihkan pembicaraan, alihkan pikiran dan perasaan Anda terhadap hal lain yang membuat nyaman dan tenang. Sebaiknya, jangan terlalu dipikirkan. Kontrol pikiran dan perasaan agar tidak mengalami stres dan tertekan akibat omongan tersebut.
4. Menghindar
Ketika seseorang yang 'nyinyir' berada di dekat Anda, imajinasikan bahwa Anda berada di ruang yang berbeda dan menghindar sampai ucapan itu tidak terdengar.
"Kalau memungkinkan kita menghindar, lebih baik menghindar. Jika tidak bisa juga, sebaiknya diam dan tidak menanggapi atau sibukkan diri dengan hal lain," saran Rahma.
https://cinemamovie28.com/young-sister-in-law-the-day-i-became-a-woman-2/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar