Selasa, 01 Desember 2020

Kasus COVID-19 Terus Cetak Rekor, IDI Khawatir Makin Banyak Nakes Gugur

 Kasus harian COVID-19 di Indonesia dalam beberapa hari terakhir terus mencetak rekor tertinggi. Penambahan kasus baru tertinggi terjadi pada hari Minggu (29/11/2020), dengan 6.267 kasus COVID-19 yang terkonfirmasi.

Ketua Umum Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI), dr Daeng Mohammad Faqih, menyebut ini terjadi karena masyarakat yang masih tidak disiplin terhadap protokol kesehatan. Ia berharap semua pihak dapat berkomitmen terhadap protokol kesehatan, terutama para pemimpin dan tokoh masyarakat.


"Ayolah komitmen bareng-bareng terutama pimpinan-pimpinan masyarakat. Karena pimpinan masyarakat ini ditiru dan didengarkan oleh anggota masyarakatnya," kata dr Daeng dalam konferensi pers yang disiarkan BNPB, Senin (30/1/2020).


"Kasih contoh komitmen melakukan protokol kesehatan 3M, jangan sampai lengah. Kalau lengah tidak melakukan 3M, pimpinan masyarakat tidak memberi contoh, tidak mengkampanyekan, tidak mengarahkan anggota masyarakatnya, kita khawatir ke depan akan semakin tinggi," lanjutnya.


dr Daeng menyebut dalam wabah COVID-19 hal yang paling jadi perhatian adalah kecepatan penambahan kasus atau mudahnya terjadi penularan. Meski angka kesembuhannya tinggi, bila kasus bertambah dengan cepat dalam waktu yang singkat maka sistem kesehatan terancam kolaps. Dikhawatirkan semakin banyak tenaga kesehatan (nakes) yang gugur.


"Dokter saja dengan meningkatnya angka yang tinggi ini dilaporkan banyak yang gugur. Sekarang sampai 180 dokter yang gugur," pungkas dr Daeng.

https://movieon28.com/movies/guardian-2/


Ledakan COVID-19 di DKI-Jateng Disorot Jokowi


Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada hari Senin (30/11/2020), membuka rapat terbatas terkait penanganan COVID-19 di Indonesia. Jokowi tampak kecewa karena penanganan pandemi yang dinilainya memburuk.

"Ini semuanya memburuk semuanya, karena adanya tadi kasus yang memang meningkat lebih banyak di minggu-minggu kemarin," kata Jokowi saat menyampaikan pengantar yang disiarkan kanal YouTube Sekretariat Presiden.


Provinsi DKI Jakarta dan Jawa Tengah (Jateng) menjadi sorotan karena melaporkan peningkatan drastis kasus COVID-19. DKI Jakarta disebut Satgas Penanganan COVID-19 sudah tiga minggu berturut-turut jadi salah satu provinsi dengan penambahan kasus terbanyak, sementara Jateng kemarin melaporkan sampai 2.036 kasus baru dalam sehari.


Epidemiolog dari Universitas Gadjah Mada (UGM), dr Riris Andono Ahmad, menjelaskan kemungkinan hal ini terjadi karena masyarakat mulai jenuh patuh terhadap protokol kesehatan. Terlihat dari mobilitas warga yang tampak normal, sama seperti sebelum ada pandemi.


"Mobilitas itu sudah seperti normal, bukan menjadi sesuatu yang diperhatikan lagi. Adanya kebosanan terhadap pandemi dan kombinasi lainnya, ini secara umum ya," katanya saat dihubungi detikcom Senin (30/11/2020).


Sementara itu ahli epidemiologi dari Griffith University, Dicky Budiman, menyarankan agar pemerintah di berbagai daerah di pulau Jawa memiliki strategi penanganan yang komprehensif. Strategi ini harus diterapkan secara merata agar hasilnya maksimal.


"Jadi kalau Jakarta saja, jadi nanti setelah PSBB (pembatasan sosial berskala besar) menurun, nanti akan naik lagi. Cukup segelintir atau 1-2 orang saja bisa membuat kondisi pandemi di satu wilayah atau daerah itu meledak lagi," ujar Dicky beberapa waktu lalu.

https://movieon28.com/movies/the-guardian/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar