Senin, 24 Agustus 2020

Catat, Ini 3 Kebiasaan yang Bikin Payudara Cepat Kendur

Ada banyak faktor tak terhindarkan yang menyebabkan payudara mengendur, termasuk grafitasi. Di luar itu ada juga faktor-faktor yang bisa dihindari.
Menurut ahli bedah plastik asal Jerman, Dr Dirk Kremer, ada beberapa kebiasaan tertentu yang bisa menyebabkan payudara wanita menjadi kendur. Jika bisa dihindari, maka bentuk payudara akan lebih terjaga meskipun pada waktunya kelak tetap akan mengendur juga.

Dikutip dari Daily Mail, berikut 3 kebiasaan yang tanpa disadari bisa membuat payudara wanita menjadi kendur.

1. Kebiasaan diet yang salah
Anggapan diet pasti bisa mengencangkan kulit dan payudara sebaiknya kamu buang jauh-jauh. Kremer menjelaskan, diet yang tidak sehat justru dapat menyebabkan tubuh kekurangan vitamin dan mineral, sehingga berpengaruh pada penampilan kulit.

"Dampaknya bisa menyebabkan hilangnya jaringan otot di sekitar payudara. Ini terjadi sangat cepat, sehingga kulit tidak memiliki cukup waktu untuk menyesuaikan diri dan akibatnya kulit menjadi kendur," jelas Kremer.

2. Kebiasaan tidak pakai bra
Sebagian wanita mungkin masih ada yang suka beraktivitas tanpa menggunakan bra. Namun Kremer menjelaskan, penggunaan bra justru bisa meminimalisir pengenduran jaringan otot di sekitar payudara.

"Karena faktanya payudara akan lebih tertopang, sehingga kecil kemungkinannya (payudara) untuk bergerak dan meregangkan jaringan ikat," jelasnya.

3. Kebiasaan tidur tengkurap dan miring
Menurut sebuah studi, sekitar 7 persen wanita memiliki kebiasaan tidur tengkurap. Meski hal ini dapat membantu mencegah kebiasaan mendengkur, tapi bisa berdampak buruk pada kekencangan payudara.

Kremer juga menjelaskan, posisi tidur tengkurap dapat membuat payudara menjadi tertekan dan menyebabkan kerutan.

Selain itu, tidur dengan posisi miring juga bisa menyebabkan payudara mengendur. "Seiring waktu tidur dengan posisi miring bisa menyebabkan ligamen payudara meregang," ucap Kremer.

Wanita Korsel Ini Diduga Tularkan Corona ke 50 Orang di Kedai Kopi

 Tingginya lonjakan kasus virus Corona COVID-19 di Korea Selatan (Korsel) membuat pemerintah setempat kembali menerapkan kebijakan 'lockdown'. Salah satu penyebab tingginya kasus ini adalah karena timbulnya klaster Corona di salah satu kedai di Kota Paju, Korsel, pada awal bulan Agustus.
Dikutip dari Yonhap News, sekitar 50 orang dinyatakan positif COVID-19 dalam klaster ini. Otoritas kesehatan setempat menduga seorang pengunjung wanita berusia 30 tahun telah menjadi super spreader dan menularkan virus Corona di kedai kopi tersebut.

Terlebih sirkulasi udara yang tidak cukup baik dan ditambah penggunaan air conditioner (AC) membuat risiko penularan COVID-19 di kedai kopi itu menjadi lebih besar.

"Banyak dari pengunjung tidak menggunakan masker dan tampaknya tidak ada ventilasi udara yang baik di toko dan AC menyala karena cuaca yang lembab," kata Kepala Pusat Pengendalian dan pencegahan Penyakit Korea Selatan (KCDC), Jung Eun-Kyeong.

"Bahkan jika infeksi tidak terjadi melalui transmisi aerosol, transmisi droplet juga mungkin terjadi di ruang tertutup, dan virus bisa menyebar melalui kontak tangan," jelasnya.

Para ahli pun menjelaskan, penularan COVID-19 di kedai kopi bisa terjadi kapan saja. Apalagi, banyak kedai kopi umumnya memiliki desain interior dengan dinding kaca, yang membuat sirkulasi udara menjadi tidak bagus.
https://indomovie28.net/finding-mr-right-2/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar