Senin, 10 Agustus 2020

China Bersiaga Setelah Seorang Warga Meninggal Akibat Wabah Bubonic

Otoritas China di Mongolia Dalam mengeluarkan peringatan siaga kesehatan setelah seorang pasien yang terinfeksi bubonic atau pes meninggal dunia.
Media lokal China People's Daily menyebut pemerintah lokal telah menetapkan siaga 3 terkait pencegahan dan penularan wabah bubonic sampai akhir tahun 2020.

Pasien dilaporkan meninggal setelah mengalami kegagalan multi organ. Kasus ini menjadi kematian akibat wabah pes yang kedua yang dikonfirmasi China tahun ini.

Dikutip dari CNN, pasien merupakan warga Desa Suji Xincun, Distrik Damao Banner. Demi menghindari penyebaran dan penularan wabah bubonic, pihak berwenang segera mengisolasi Desa Suji Xincun. Selain itu, pejabat kesehatan juga memerintahkan pembersihan dan desinfeksi seluruh rumah dan bangunan di desa itu.

Terdapat sekitar sembilan warga desa yang pernah menjalin kontak dekat dengan pasien meninggal dan 26 warga lainnya yang pernah kontak telah menjalani karantina mandiri.

Wabah bubonic pernah menyebabkan pandemi Black Death yang membuat sekitar 50 juta orang di Eropa meninggal karena terjangkit bubonic sekitar abad pertengahan. Penyakit ini menyebabkan nyeri, pembengkakan kelenjar getah bening, serta demam, menggigil, dan batuk.

Wabah ini sempat menggegerkan China pada awal Juli lalu setelah otoritas kesehatan mendeteksi beberapa kasus di wilayah China Utara. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengklasifikasikan wabah bubonic sebagai re-emerging disease atau penyakit yang muncul kembali.

WHO Tambahkan Kehilangan Indra Penciuman Sebagai Gejala Infeksi Corona

 Virus Corona COVID-19 mempengaruhi orang dengan cara yang berbeda. Kebanyakan mereka yang terinfeksi akan mengembangkan gejala ringan hingga sedang bahkan tanpa gejala yang akan pulih tanpa perlu dirawat di rumah sakit.
Meski demikian ini bukan berarti COVID-19 bisa dianggap remeh sebab beberapa orang rentan mengalami kondisi yang lebih parah saat terinfeksi, khususnya mereka yang memiliki penyakit penyerta atau lansia.

Selain demam dan batuk sebagai gejala umum terinfeksi COVID-19, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menjabarkan beberapa gejala COVID-19 yang harus diwaspadai, di antaranya:

- Kehilangan indra penciuman
- Sakit tenggorokan
- Konjungtivis (mata merah)
- Sakit kepala
- Ruam pada kulit
- Peribahan warna pada jari tangan atau kaki

Adapun kondisi serius dari infeksi Corona bisa menyebabkan:

- Kesulitan bernapas
- Nyeri dada atau rasa tertekan di dada
- Tidak bisa bergerak atau berbicara

"Cari pertolongan medis segera jika Anda mengalami gejala serius. Selalu hubungi fasilitas kesehatan terlebih dahulu sebelum melakukan kunjungan," tulis WHO dalam situs resminya dan dilihat pada Senin (10/8/2020).

Rata-rata dibutuhkan waktu 5-6 hari sejak seseorang terinfeksi virus untuk menunjukkan gejala, namun dapat memakan waktu hingga 14 hari. Untuk mencegah infeksi dan memperlambat penularan COVID-19, lakukan hal berikut:

- Cuci tangan secara teratur dengan sabun dan air mengalir atau gunakan hand sanitizer
- Jaga jarak setidaknya 1 meter
- Hindari menyentuh wajah dengan tangan
- Tutup mulut saat batuk atau bersin
- Tetap di rumah saat merasa tidak enak badan
- Menahan diri dari merokok dan aktivitas lain yang melemahkan paru-paru
- Hindari perjalanan jauh dan jauhi aktivitas rentan
https://indomovie28.net/ace-ventura-pet-detective/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar