Sabtu, 22 Agustus 2020

Pelajari Perilaku Seks, Ilmuwan Ciptakan 'Sex Dolls' untuk Penyu Dewasa

Seorang ahli biologi menggunakan printer 3D untuk membuat satu set 'boneka seks' penyu betina untuk menggoda penyu jantan.
Percobaan ini menggunakan jenis penyu peta utara, yang telah terdaftar sebagai spesies yang terancam punah oleh pemerintah Kanada. Spesies ini dikenal memiliki perbedaan ukuran antara jantan dan betina. Penyu peta utara betina biasanya memiliki berat hingga 6,5 pon, sedangkan penyu jantan berukuran lebih kecil dan biasanya tidak lebih dari 0,7 pon.

Gregory Bulte seorang profesor biologi di Universitas Carleton di Ottawa, Kanada, berfikir bagaimana perbedaan ukuran ini dapat mempengaruhi proses perkawinan penyu. Jika penyu jantan bertemu dengan beberapa penyu betina dengan perbedaan ukuran, maka ia harus memilih untuk melakukan perkawinan dengan penyu betina yang lebih besar.

Bulte dan timnya menggunakan printer 3D untuk membuat dua 'boneka seks' betina untuk menguji reaksi dari penyu jantan dalam masa perkawinan yang biasa terjadi saat musim dingin. Satu boneka sedikit lebih kecil dari rata-rata ukuran penyu betina, dan yang lainnya memiliki ukuran yang hampir sama dengan penyu betina terbesar yang pernah tercatat.

Penyu biasanya akan melakukan perkawinan sekali pada awal musim dingin dan sekali lagi pada akhir musim dingin. Tim menaruh dua boneka penyu seks di dekat daerah biasanya mereka melakukan proses perkawinan dan memasang kamera bawah air untuk memantau semua aktivitas yang mereka lakukan.

Selama sembilan hari tim ahli menempatkan boneka ke dalam air di pagi hari dan kemudian mengambilnya kembali di malam hari untuk melihat hasil rekaman hari itu. Pada hari kesembilan, terlihat jelas bahwa penyu jantan lebih tertarik pada boneka seks betina yang berukuran lebih besar.

Mereka lebih sering menghampiri boneka seks betina yang berukuran lebih besar dari boneka seks berukuran kecil dan lebih banyak percobaan yang dilakukan untuk melakukan perkawinan dengan boneka seks yang berukuran lebih besar.

Penegasan Kemenkes Soal Kabar 6 WNI 'Suspek' Corona di Batam

Kabar 6 WNI (Warga Negara Indonesia) suspek virus corona masuk dari Singapura melalui Batam dibantah Kementerian Kesehatan RI. Penegasan disampaikan oleh Dirjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kementerian Kesehatan RI, dr Anung Sugihantono.
"Nggak ada suspect Corona di Batam atau masuk melalui Batam," tegas dr Anung melalui pesan singkat, Minggu (9/2/2020).

Dihubungi terpisah, Sekretaris Dirjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kementerian Kesehatan dr Achmad Yurianto, mengatakan pihaknya tengah mengecek kabar tersebut. Menurutnya, protokol organisasi kesehatan dunia WHO sebenarnya melarang Singapura melepas orang sakit keluar dari wilayahnya.

"Sedang dilacak kebenarannya. Karena tidak mungkin Singapura melepas orang suspek," kata dr Yuri.

"Kemarin dari Wuhan 3 WNI yang sakit tidak boleh pulang," dr Yuri mencontohkan.

Dalam broadcast yang beredar, disebutkan Kantor Imigrasi Batam mendapat info dari Kementerian Kesehatan dan Otoraitas Karantina Singaura bahwa ada 6 WNI dari Singapura yang terduga/suspect terjangkit Virus Corona keluar dari Singapura menuju ke Indonesia melalui Kota Batam Provinsi Kepulauan Riau.

Disebutkan pula, 2 orang di antarnya masuk melalui Ferry Internasional Harbour Bay Kota Batam pada 4 Januari 2020.
https://nonton08.com/cafe-society/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar