Sabtu, 22 Agustus 2020

Penegasan Kemenkes Soal Kabar 6 WNI 'Suspek' Corona di Batam

Kabar 6 WNI (Warga Negara Indonesia) suspek virus corona masuk dari Singapura melalui Batam dibantah Kementerian Kesehatan RI. Penegasan disampaikan oleh Dirjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kementerian Kesehatan RI, dr Anung Sugihantono.
"Nggak ada suspect Corona di Batam atau masuk melalui Batam," tegas dr Anung melalui pesan singkat, Minggu (9/2/2020).

Dihubungi terpisah, Sekretaris Dirjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kementerian Kesehatan dr Achmad Yurianto, mengatakan pihaknya tengah mengecek kabar tersebut. Menurutnya, protokol organisasi kesehatan dunia WHO sebenarnya melarang Singapura melepas orang sakit keluar dari wilayahnya.

"Sedang dilacak kebenarannya. Karena tidak mungkin Singapura melepas orang suspek," kata dr Yuri.

"Kemarin dari Wuhan 3 WNI yang sakit tidak boleh pulang," dr Yuri mencontohkan.

Dalam broadcast yang beredar, disebutkan Kantor Imigrasi Batam mendapat info dari Kementerian Kesehatan dan Otoraitas Karantina Singaura bahwa ada 6 WNI dari Singapura yang terduga/suspect terjangkit Virus Corona keluar dari Singapura menuju ke Indonesia melalui Kota Batam Provinsi Kepulauan Riau.

Disebutkan pula, 2 orang di antarnya masuk melalui Ferry Internasional Harbour Bay Kota Batam pada 4 Januari 2020.

Kemenkes Cek Kabar 6 WNI 'Suspek' Corona Masuk Batam dari Singapura

Sebanyak 6 WNI (Warga Negara Indonesia) 'suspek' virus corona dikabarkan masuk Batam dari Singapura. Kementerian Kesehatan tengah menelusuri kabar tersebut.
"Sedang dilacak kebenarannya. Karena tidak mungkin singapura melepas orang suspek," kata Sekretaris Dirjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kementerian Kesehatan dr Achmad Yurianto, saat dihubungi detikcom, Minggu (9/2/2020).

"Karena suspek artinya orang sakit yg dikarantina," lanjut dr Yuri.

Saat ini, Kementerian Kesehatan telah menyiagakan thermal scanner untuk mendeteksi demam sebagai gejala infeksi virus corona. Artinya, suspek seharusnya akan terdeteksi ketika melewati alat tersebut.

Protokol organisasi kesehatan dunia WHO, menurut dr Yuri juga melarang orang sakit keluar dari satu negara.

"Kemarin dari Wuhan 3 WNI yang sakit tidak boleh pulang," jelas dr Yuri.

5 Alasan Virus Corona Wuhan 'Ogah' Masuk Indonesia

Tidak adanya kasus positif virus corona Wuhan (2019-nCoV) di Indonesia disikapi beragam. Di satu sisi patut disyukuri karena memang tidak ada yang berharap ada yang sakit, di sisi lain ada juga yang mempertanyakan kemampuan mendeteksi.
Soal kemampuan mendeteksi virus corona baru, Kementerian Kesehatan RI (Kemenkes) lewat Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan (Balitbangkes) menegaskan bahwa kemampuan Indonesia mendeteksi virus corona Wuhan tidak perlu diragukan.

"Jadi reagen itu sudah tersedia di laboratorium kami, sesuai dengan guideline yang diberikan dari WHO," kata Kepala Pusat Biomedis dan Teknologi Dasar Kesehatan, Dr dr Vivi Setyawaty, M Biomed, pada Jumat (31/1/2020).

Lalu kenapa belum ada satupun kasus yang terkonfirmasi positif, ketika jumlah kasus di negara-negara tetangga terus meningkat? Tentunya ada banyak faktor yang berpengaruh, 5 di antaranya seperti dirangkum detikcom adalah sebagai berikut.

1. Iklim tropis
Ahli mikrobiologi, dari Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI), dr R Fera Ibrahim, MSc, SpMK(K), PhD dalam wawancara dengan detikcom membenarkan bahwa virus corona tidak tahan panas. Ditunjang dengan pola hidup sehat yang bagus, risiko infeksi bisa ditekan.

"Pengaruh iklim tropis, karena sinar matahari itu membantu juga kita untuk inaktifkan virus," kata dr Fera, pada Kamis (30/1/2020).
https://nonton08.com/hangout-with-mantan-2/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar