Minggu, 23 Agustus 2020

Tembus Rekor! 46 Perusahaan Raksasa Bangkrut Gara-gara Corona

 Virus Corona telah memukul dunia usaha. Puluhan perusahaan raksasa dilaporkan mengajukan bangkrut di mana jumlahnya belum pernah terjadi sebelumnya.
Seperti dikutip dari Markets Insider, Minggu (23/8/2020), berdasarkan laporan Financial Times sebanyak 46 perusahaan dengan aset setidaknya US$ 1 miliar atau sekitar Rp 14 triliun (asumsi kurs Rp 14.000) mengajukan bangkrut hingga 17 Agustus 2020 lalu.

Kondisi tersebut lebih parah dibanding tahun 2009 atau saat puncak krisis keuangan. Saat itu, bisnis senilai US$ 38 miliar mengajukan bangkrut.

Masih dalam laporan Financial Times, sebanyak 157 perusahaan dengan kewajiban US$ 50 juta telah mengajukan bangkrut tahun ini. Perusahaan itu termasuk 24 ritel seperti JCPenney, Brooks Brothersdan Neiman Marcus.

Perusahaan minyak dan gas besar juga terkena dampak Corona. Ada 33 perusahaan yang mengajukan kebangkrutan termasuk di dalamnya Chesapeake Energy, Whiting Petroleum dan Diamond Offshore Drilling.

"Ini akan menjadi perjalanan yang bergelombang," kata Ben Schlafman, kepala operasi New Generation Research.

"Kita berada di babak pertama dari siklus kebangkrutan ini," lanjutnya.

Ada juga kebangkrutan skala kecil tahun ini. Hingga 9 Agustus, sebanyak 424 perusahaan menyatakan bangkrut menurut analisis S&P Global atas perusahaan publik dan perusahaan swasta yang memiliki utang publik.

Banyaknya perusahaan yang bangkrut merupakan kabar yang mengejutkan karena Federal Reserve dan Departemen Keuangan telah mengambil langkah-langkah yang belum pernah terjadi sebelumnya untuk menopang pasar dan ekonomi dalam beberapa bulan terakhir. Upaya mereka yakni membeli obligasi korporasi, memberikan talangan maskapai penerbangan hingga stimulus ke rumah tangga.

Ini Perusahaan yang akan Dicaplok Produsen Indomie Pakai Utang Rp 30 T

 PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP) mendapatkan pinjaman dengan fasilitas sindikasi sebesar US$ 2,05 miliar atau setara Rp 30,1 triliun (kurs Rp 14.700) dengan jangka waktu 5 tahun. Pinjaman itu nantinya akan digunakan untuk mengakuisisi Pinehill Company Ltd.
Perusahaan incaran produsen Indomie itu ditaksir memiliki nilai US$ 2,99 miliar. Lalu siapa sebenarnya Pinehill Company Ltd?

Melansir CNBC Indonesia, Minggu (23/8/2020), Pinehill Company merupakan perusahaan holding yang memiliki 4 anak usaha. Kegiatan utama Grup Pinehill mayoritas memang bergerak di bidang pembuatan mi instan yang tersebar di Arab Saudi, Nigeria, Turki, Mesir, Kenya, Maroko dan Serbia dengan merek Indomie. Mereka memang mendapatkan lisensi dari PT Indofood Sukses Makmur Tbk (induk dari Indofood CBP).

ICBP sendiri akan membeli seluruh saham Pinehill Company Limited. Saat ini saham perusahaan itu 51% dipegang oleh Pinehill Corpora dan 49% dikuasai oleh Steele Lake.

Pinehill Corpora dan Steele Lake atau para penjual setuju dengan syarat untuk menjual dan mengalihkan seluruh saham yang telah diterbitkan oleh Pinehill Company yang saat ini mempunyai penyertaan saham dalam anak perusahaan yang dikonsolidasikan.

Ada penyertaan saham di empat perusahaan:

1. Sebesar 59% saham Pinehill Arabia Food Limited (PAFL), perseroan yang didirikan di Kerajaan Saudi Arabia, yang kegiatan usaha utamanya yakni di bisnis industri manufaktur mi instan di Kerajaan Saudi Arabia.

2. Sebesar 100% saham Platinum Stream Profits Limited, perseroan yang didirikan di BVI (British Virgin Island) dan bergerak di bidang investasi. Saat ini Platinum juga memiliki penyertaan sebesar 48,99% saham Dufil Prima Foods Plc, perseroan terbatas terbuka di Federal Republik Nigeria. Bisnis utamanya di bidang industri manufaktur mi instan Republik Nigeria dan Republik Ghana.

3. Sebesar 59% saham Salim Wazaran Group Limited, perseroan yang didirikan dan berdiri berdasarkan hukum negara BVI, yang bergerak di bidang investasi.

Saat ini Salim Wazaran memiliki penyertaan baik langsung maupun tidak langsung paling sedikit sekitar 80% saham dalam anak perusahaan yang dikonsolidasikan, semuanya di bisnis manufaktur dan distribusi mi instan di masing-masing jurisdiksi, yaitu Republik Mesir, Republik Kenya, Kerajaan Maroko dan Republik Serbia.

4. Sebesar 59% saham Salim Wazaran Gida Sanayi Ve Yatirim Anonim Sirketi, perusahaan joint stock yang didirikan dan berdiri berdasarkan hukum negara Republik Turki. Perusahaan ini bergerak di bidang investasi yang saat ini memiliki penyertaan sebanyak 80% saham Adkoturk Gida Sanayi Ve Ticaret Limited Sirketi, perusahaan di Turki, yang kegiatan usaha di bidang industri manufaktur mi instan di Republik Turki.
https://indomovie28.net/scary-movie-5-2/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar