Minggu, 23 Agustus 2020

Waspada Sejak Dini, Kenali 6 Tanda Anak Alami Diabetes Tipe 2

 Beberapa orang masih beranggapan diabetes tipe 2 merupakan penyakit yang hanya diderita orang dewasa saja. Faktanya, diabetes tipe dua juga bisa terjadi pada anak, terutama yang memiliki kelebihan berat badan atau obesitas.
Melansir dari Healthline, kelebihan berat badan memungkinkan peningkatan resistensi insulin. Saat tubuh berjuang mengatur insulin, kadar gula darah tinggi bisa menyebabkan sejumlah masalah kesehatan yang serius.

Gejala diabetes tipe 2 memang tidak mudah dikenali. Dalam kebanyakan kasus, penyakit ini berkembang secara bertahap sehingga kondisinya sulit dideteksi. Namun ada beberapa hal yang bisa menjadi pertanda seorang anak mengalami diabetes tipe 2, antara lain sebagai berikut.

1. Kelelahan yang berlebihan

Bila anak mudah lelah, letih, atau mengantuk, hal ini bisa terjadi karena ada perubahan kadar gula darah di dalam tubuh. Sebab, kadar gula darah bisa mempengaruhi tingkat energi di dalam tubuh.

2. Sering buang air kecil

Kadar gula darah yang berlebihan di dalam aliran darah juga bisa menyebabkan gula berlebih masuk ke urin yang diikuti oleh air. Ini bisa menyebabkan anak lebih sering ke kamar mandi untuk buang air kecil.

3. Haus berlebihan

Hal lain yang bisa menjadi pertanda anak mengalami diabetes tipe 2 adalah haus berlebihan. Sebab, anak yang memiliki rasa haus berlebihan dan sering minum mungkin saja memiliki kadar gula darah yang tinggi.

4. Meningkatnya rasa lapar

Anak penderita diabetes tidak memiliki cukup insulin untuk menyediakan energi bagi sel tubuh mereka. Makanan menjadi sumber energi terbaik berikutnya sehingga anak mungkin lebih sering lapar.

5. Luka sembuh dengan lambat

Luka atau infeksi yang resisten terhadap penyembuhan atau lambat sembuh mungkin merupakan pertanda diabetes tipe 2. Sebab kadar gula darah tinggi cenderung dikaitkan dengan sirkulasi aliran darah ke kulit yang buruk. Ini juga bisa mengakibatkan kerusakan pembuluh darah dan saraf.

6. Kulit menjadi gelap

Resistensi insulin dapat menyebabkan kulit menjadi gelap, paling sering di ketiak atau leher. Bila anak menderita diabetes tipe 2, mungkin area-area tersebut menjadi gelap. Kondisi ini juga dikenal dengan nama acanthosis nigricans.

Itulah beberapa tanda diabetes 2 terjadi pada anak. Gejala ini sering dialami oleh anak berusia 10-19 tahun. Untuk benar-benar memastikan anak menderita diabetes tipe 2 atau tidak, tetap perlu dilakukan pengujian oleh dokter spesialis anak.

Namun Anda tak perlu khawatir, saat ini konsultasi kepada dokter spesialis anak bisa dilakukan melalui platform Grab secara online dengan harga terjangkau. Caranya mudah, cukup masuk ke platform Grab, pilih GrabHealth, lalu pilih Cari Dokter Spesialis Anak. Melalui GrabHealth, Anda bisa memastikan apakah anak menderita diabetes tipe 2 atau tidak.

Ustaz Yusuf Mansur Alami Penyumbatan di Leher, Apa Sih Artinya?

 Ustaz kondang Yusuf Mansur tengah dirawat di rumah sakit. Kondisinya sudah membaik setelah mengalami penyempitan dan penyumbatan pembuluh darah di bagian leher.
Dikatakan, ada gumpalan atau pembengkakan di bawah kepala kanan bawah. Kondisinya tersebut sedang ditangani dengan apa yang disebutnya 'tindakan kecil'.

"Alhamdulillah so far masih aman, ada persoalan degeneratif juga di ruas nomor 5 dan 6 tulang leher belakang, doain ya," jelas Ustaz Yusuf Mansur kepada detikcom.

Tidak ada informasi lebih detail tentang kondisi tersebut. Karenanya, masih banyak yang bertanya-tanya sebenarnya Ustaz Yusuf Mansur sakit apa?

Praktisi kesehatan jantung dan pembuluh darah dari RS Siloam Lippo Village dr Vito A Damay, SpJP mengatakan, istilah penyumbatan atau gumpalan seperti disampaikan Ustaz Yusuf Mansur sangat umum dan tidak menggambarkan detail penyakit sebenarnya. Namun ada beberapa penyakit yang sering disebut demikian.

"Salah satunya adalah penyakit arteri karotis," kata dr Vito.

Penyakit arteri karotis terjadi karena penumpukan lemak dan kekakuan pembuluh darah atau aterosklerosis. Pada jantung, kondisi serupa menyebabkan serangan jantung koroner.

"Pada penyakit jantung koroner ujungnya adalah serangan jantung, kalau penyakit arteri karotis ujung yang tidak kita inginkan adalah stroke," jelas dr Vito.

Arteri karotis, menurut dr Vito memang terletak di leger dan mengalirkan darah bersih yang kaya oksigen dari jantung ke otak.

Sementara itu, ahli saraf dr Muhammad Kurniawan, SpS(K) dari RS Cipto Mangunkusumo menjelaskan bahwa penyumbatan tidak selalu berarti stroke. Terlebih, tidak disebutkan dengan jelas apakah pembuluh darah yang tersumbat adalah vena atau arteri.

"Jika terjadi sumbatan pembuluh darah arteri di leher, maka ada risiko aliran darah dari jantung ke otak akan terganggu, sehingga bisa berisiko terjadi stroke," jelas dr Kurniawan.
https://indomovie28.net/loving/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar