Senin, 09 Desember 2019

Bantu Petani, Mentan Minta Penggunaan Aspal Karet Digenjot

Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo hari ini datang ke Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR). Syahrul menemui Menteri PUPR Basuki Hadimuljono di kantornya, Jakarta Selatan.

Salah satu yang dibahas yaitu terkait peningkatan jumlah karet sebagai campuran aspal di seluruh Indonesia. Syahrul ingin, penggunaan karet untuk aspal semakin diperluas di tengah harga karet yang semakin murah.

"Hari ini yang terjajaki itu adalah seperti apa seluruh masalah karet yang bersoal dengan harga yang makin rendah itu bisa digunakan oleh menteri semaksimal mungkin. Jadi bukan sekedar penjajakan atau sekedar membantu, tetapi memang menjadi konsepsi bersama karena kita penghasil karet kedua terbesar di dunia," ujar Syahrul di Kementerian PUPR, Jumat (8/11/2019).

Terkait permintaan Syahrul, Basuki mengatakan, akan ada lebih dari 30.000 ton karet yang akan diserap untuk program ini ke depan.

"Nanti kita akan coba upayakan program itu. Jadi kita yang tahun lalu ada sekitar 30.000 ton kita serap dari petani saat harga rendah. Nah ini akan kita lebihkan lagi sesuai dengan kebutuhan, kemampuan PUPR menyerap," ucap Basuki.

Basuki menjelaskan, tujuan utama dari penggunaan aspal karet sendiri adalah untuk pemeliharaan alam. Aspal karet yang memiliki karet alam dipercaya meningkatkan kekuatan aspal. Lapisan aspal jalan juga diyakini akan lebih tahan dari retakan.

Selain itu, hal ini juga dilakukan untuk memberikan nilai tambah terhadap petani karet lokal.

"Beliau (Syahrul) ingin bantu petani karet lebih besar lagi," imbuhnya.

Basuki Setop Bangun Bendungan Baru, Mulai Lagi di 2021

Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono menyebut tidak ada pembangunan bendungan baru di tahun 2020. Basuki mengatakan, hal ini lantaran belum rampungnya 65 pembangunan bendungan yang dibangun sebelumnya.

"Tahun 2020 nggak ada (bendungan baru). Kan yang untuk 2014-2019 saja belum selesai. Sehingga tahun 2020 kalau nggak salah saya nggak memprogramkan program baru," ujar Basuki di kantornya, Jumat (8/11/2019).

Basuki melanjutkan, pembangunan bendungan baru akan dimulai kembali pada tahun 2021.

"Nanti 2021 baru kita nafas lagi," katanya.

Mengenai jumlahnya, Basuki bilang, akan ada 15-20 bendungan yang akan dibangun pada tahun 2021 mendatang.

"Angkanya 15-20 (bendungan), mulai 2021," imbuhnya.

Berdasarkan catatan detikcom, sampai akhir tahun 2019 Basuki menargetkan 29 bendungan akan selesai. Sisanya, akan diselesaikan tahun 2020 hingga 2022 mendatang.

"Dari 65 bendungan, sampai 2018 baru selesai 14. Nanti 2019 ini kita targetkan 15 yang selesai, jadi 29. Sisanya nanti 2020, 2021, dan terakhir 2022," ungkap Basuki pada detikcom, Jumat (22/3/2019).

Ibu Kota Baru RI Bakal Dikelilingi 57 Km Tol dan 77 Km Jalur Kereta

Kementerian PUPR memaparkan sejumlah infrastruktur dasar yang akan dibangun di ibu kota baru negara Republik Indonesia yang rencananya dibangun di Kalimantan Timur. Infrastruktur tersebut di mencakup kebutuhan air dasar, jalan, jembatan, jalur kereta hingga jalur sepeda dan pemukiman.

Dari data yang diterima detikcom, untuk sektor jalan dan jembatan akan dibangun jalan tol lingkar sepanjang 57 km untuk sekitar 4.000 Ha wilayah ibu kota. Kemudian ada pula jalan non tol nasional 71 km di kawasan inti pusat pemerintahan, 629 km jalan di kawasan ibu kota negara, dan 198 km jalan di perbatasan ibu kota atau perluasan ibu kota.

Untuk kebutuhan air dasar dengan asumsi jumlah penduduk 2 juta orang, diperlukan ketersediaan air baku dengan kapasitas 6,9 m3/detik untuk mencukupi kebutuhan 300 liter/hari/orang. Kemudian diperlukan juga manajemen banjir, drainase, serta infrastruktur energi seperti PLTA dan gas.

"Untuk di PUPR, maka nanti yang akan awal ditawarkan adalah proyek infrastruktur sumber daya air atau water resources terkait dengan kebutuhan air bersih (basic water need), kemudian pengendalian banjir atau flood management, drainase dan infrastruktur energi yang berbasis bendungan atau dam," kata Dirjen Pembiayaan Infrastruktur Kementerian PUPR Eko D Heripoerwanto saat ditemui di sela acara Indonesia Infrastructure Week di JIExpo Kemayoran, Jakarta, Rabu (6/11/2019).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar