Rabu, 09 September 2020

Kondisi Kulit Seperti Ini Bisa Jadi Tanda Terinfeksi Corona

- Pasien Corona tidak hanya mengeluhkan gejala umum seperti batuk, demam, atau sakit tenggorokan. Semakin hari, banyak gejala tidak biasa yang dilaporkan seperti cegukan terus menerus dan sakit kepala.
Dikutip dari Express, tanda baru yang juga perlu diwaspadai saat ini adalah perubahan kondisi kulit. Kondisi benjolan gatal di kulit dilaporkan terjadi pada beberapa pasien Corona di Inggris.

Gejala di kulit ini tercatat pada COVID-19 Symptoms Study App. Kondisi ini menyebabkan kulit pasien Corona tampak seperti timbul benjolan merah dan kemungkinan besar terasa sangat gatal.

"Data dari Studi Gejala COVID-19 menunjukkan bahwa karakteristik benjolan gatal di kulit jari tangan dan kaki, harus dianggap sebagai tanda diagnostik utama penyakit ini, dan dapat terjadi tanpa adanya gejala lain," kata para peneliti dalam COVID-19 Symptoms Study App.

Kondisi kulit seperti ini berkembang di punggung tangan dan kaki, meskipun sebenarnya bisa berkembang di mana saja pada tubuh. Mempertimbangkan untuk segera melakukan tes Corona menjadi hal penting agar jika positif, bisa langsung melakukan isolasi mandiri.

Para peneliti menemukan 8,8 persen orang yang dites positif Corona melalui swab, mengalami ruam di kulit seperti jenis cacar air sebagai bagian dari gejala mereka.

"Biang keringat atau ruam jenis cacar air bisa jadi tanda terinfeksi Corona. Area kecil, benjolan merah gatal yang dapat terjadi di mana saja di tubuh, tetapi terutama di siku dan lutut serta bagian belakang tangan dan kaki. Ruam tersebut dapat bertahan selama berhari-hari atau berminggu-minggu," sebut para peneliti.

Namun, kondisi ruam di kulit juga bisa terjadi karena beberapa hal. Jika kondisi tersebut tidak hilang selama 48 jam, lebih baik segera pergi ke layanan kesehatan terdekat.

5 Dampak yang Dialami Tubuh Jika Seseorang Jarang Olahraga

Selain menjaga pola makan secara teratur, cara untuk menjaga tubuh agar tetap sehat dan bugar adalah dengan rutin berolahraga. Namun karena beberapa hal, seseorang mungkin terpaksa melewatkan olahraga untuk waktu yang lama. Misalnya karena sakit atau tidak bisa menemukan waktu senggang di tengah kesibukannya.
Rutin berolahraga berfungsi untuk menjaga keseimbangan antara energi yang masuk ke dalam tubuh dan yang dikeluarkan tubuh. Orang dewasa dianjurkan untuk berolahraga dengan intensitas sedang setidaknya selama 150 menit dalam sepekan atau olahraga dengan intensitas tinggi selama 75 menit seminggu.

Dikutip dari laman Live Strong, berikut beberapa hal yang dialami tubuh jika tidak berolahraga. Apa saja?

1. Risiko penyakit jantung
Aktivitas fisik sangat mempengaruhi jantung untuk memompa darah ke otot-otot yang bekerja. Aktivitas fisik seperti olahraga, memberikan banyak manfaat untuk meningkatkan kesehatan jantung.

"Latihan aerobik telah terbukti meningkatkan sirkulasi dan tekanan darah, yang merupakan ukuran seberapa baik jantung memompa darah ke seluruh tubuh," jelas Lynn Marie Morski, MD, dokter olahraga.

Jantung, seperti otot lainnya, merespons ketegangan dari olahraga yang dilakukan menjadi lebih kuat. Tanpa berolahraga, kamu tidak memberikan rangsangan yang dibutuhkan jantung untuk menjadi lebih kuat, ini bisa memperburuk kesehatan kamu.

Menurut studi yang dipublikasikan oleh Circulation Research tahun 2019, kurang gerak (sedentary lifestyle) adalah salah satu faktor risiko terbesar dari penyakit jantung dan kematian.
https://cinemamovie28.com/erotic-ghost-story/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar