Kamis, 10 September 2020

Studi Baru Perkuat Bukti Corona Bertahan Seminggu di Ikan Salmon

Peneliti di China mengungkapkan virus Corona bisa bertahan pada salmon beku selama lebih dari seminggu. Hal ini dibuktikan setelah ikan impor diselidiki sebagai sumber infeksi yang potensial.
Para peneliti di Universitas Pertanian China Selatan dan Akademi Ilmu Pertanian Guangdong di Guangzhou, menemukan virus Corona dari sampel ikan salmon beku, disebut bisa bertahan selama delapan hari pada suhu 4 derajat Celcius.

Sebelumnya sejak Juni lalu, para peneliti menemukan jejak patogen pada kemasan dan makanan. Otoritas China akhirnya terus menyelidiki daging impor karena beberapa sampel makanan beku mereka disebut sebagai sumber penularan.

Dari 500.000 lebih sampel yang diuji, enam di antaranya positif mengandung virus Corona.

"Ikan yang terkontaminasi SARS-CoV-2 dari satu negara bisa dengan mudah diangkut ke negara lain dalam waktu satu minggu, sehingga bisa menjadi salah satu sumber penularan virus Corona COVID-19," kata para peneliti yang dikutip dari Bloomberg, Rabu (9/9/2020).

Mereka juga mengarahkan agar selama pengiriman, ikan-ikan tersebut disimpan dengan suhu 0 sampai -4 derajat Celcius.

Untuk mencegah kontaminasi semakin meluas, pemerintah memperkuat kerja sama dengan negara pengekspor daging. Hingga Senin (7/9/2020), China sudah berhasil menghentikan impor dari 56 perusahaan di 19 negara setelah karyawan di perusahaan tersebut terinfeksi.

Satu Lagi Kematian Akibat Wabah Pes Bubonic Terjadi di Mongolia

Satu orang lagi meninggal dunia karena wabah pes bubonic di Mongolia, salah satu negara bagian di China. Pria berusia 38 tahun tersebut menjadi orang ketiga yang meninggal akibat wabah ini.
Pria yang tinggal di provinsi Khovsgol ini mengalami sakit parah dan demam tinggi setelah mengonsumsi hewan pengerat marmut yang terinfeksi. Menurut pejabat kesehatan setempat, pria tersebut meninggal dunia karena masalah pernapasan dan kardiovaskular saat menggunakan alat bantu pernapasan.

Pada Juli lalu, seorang anak laki-laki berusia 15 tahun meninggal di provinsi Govi-Altai karena wabah ini. Kasus kematian akibat wabah ini juga terjadi di provinsi Khovd pada bulan Agustus lalu, yang menewaskan pria berusia 42 tahun.

Pusat Nasional untuk Penyakit Menular setempat melaporkan sebanyak 17 dari 21 provinsi di Mongolia saat ini berisiko terkena wabah pes bubonic. Bahkan sampai saat ini sudah terjadi 18 kasus di tahun ini.

Wabah pes merupakan penyakit zoonosis yang menyerang hewan pengerat dan bisa menular ke manusia. Penyakit ini dibagi menjadi tiga jenis berdasarkan organ tubuh yang terinfeksi, yaitu pes pada sistem limfatik (bubonic plague), pes pada aliran darah (septicemic plague), dan pes pada paru-paru (pneumonic plague).

Munculnya kabar ini membuat Rusia mengambil langkah besar untuk menghentikan penyebaran wabah tersebut di perbatasannya dengan Mongolia dan China. Puluhan ribu warga yang ada di perbatasan republik Tuva dan Altai di Siberia.

"Infeksi manusia mungkin terjadi. Pertama-tama, saat memotong marmut yang diburu atau melalui gigitan kutu dan kutu yang terinfeksi yang berada di lubang hewan pengerat setelah mati karena wabah tersebut," kata pengawas kesehatan di Rusia.

Dikutip dari The Sun, jika wabah pes bubonic ini tidak diatasi sesegera mungkin, bisa menyebabkan kematian dalam waktu kurang dari 24 jam.
https://kamumovie28.com/365-days/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar