Rabu, 09 September 2020

Tembus 200 Ribu Kasus, Ini Rangkuman Rekor COVID-19 di Indonesia

 Indonesia akhirnya melaporkan 200 ribu kasus Corona per Selasa (8/9/2020). Sejak wabah Corona merebak awal Maret lalu, penambahan kasus Corona setiap harinya semakin meningkat.
Bahkan, Indonesia sempat mencatat penambahan 3 ribu kasus selama 5 hari berturut-turut, sejak Minggu (2/9/2020) hingga Rabu (6/9/2020). Angka 200 ribu kasus positif akhirnya pecah pada Selasa (8/9/2020).

Berikut rangkuman detikcom terkait perkembangan jumlah kasus virus Corona COVID-19 di Indonesia.

1. Rekor penambahan kasus harian
Penambahan kasus konfirmasi positif harian mencatatkan angka tertinggi pada 3 September yakni sebanyak 3.622 kasus. Total jumlah kasus positif saat itu berada di angka 184.268 kasus.

2. Rekor pasien sembuh
Rekor jumlah pasien sembuh dalam sehari pecah pada 24 Agustus yakni sebanyak 3.560 kasus. Total jumlah pasien sembuh pada saat itu ada di angka 111.060 kasus.

3. Rekor pasien meninggal
Jumlah pasien meninggal dalam sehari mencatatkan angka tertinggi pada 22 Juli dengan 139 kasus. Total jumlah kematian pada saat itu adalah 4.459 kasus.

4. Rekor jumlah spesimen
Presiden Joko Widodo menargetkan 30 ribu pemeriksaan spesimen dalam sehari. Catatan tertinggi ada di 3 September 2020 dengan 37.597 spesimen.

5. Rekor penambahan di atas 3 ribu kasus
Penambahan kasus konfirmasi positif di atas 3 ribu pernah berlangsung selama 5 hari berturut-turut yakni pada 2 September 2020 hingga 6 September 2020. Ini menjadi rekor terlama berada di level 3 ribu ke atas.

Ilmuwan Sebut Virus Corona Bisa Menginfeksi Usus Meski Negatif di Pernapasan

Berdasarkan riset dari fakultas kedokteran Chinese University of Hong Kong, virus Corona bisa terus menginfeksi dan bereplikasi di saluran pencernaan, meski sudah tidak ada di saluran pernapasan. Bahkan infeksi ini bisa terjadi meskipun tidak menunjukkan adanya gejala di sistem pencernaan (gastrointestinal) pasien yang mengalaminya.
Untuk mempelajari aktivitas virus di dalam saluran pencernaan, para ilmuwan di Chinese University of Hong Kong meneliti sampel tinja dari 15 pasien COVID-19. Hasilnya, mereka menemukan adanya infeksi di usus di tujuh pasien. Para ilmuwan mencatat beberapa di antara pasien tersebut tidak mengalami gejala di pencernaan seperti mual, diare, atau sebagainya.

Sementara sebanyak tiga pasien masih menunjukkan adanya infeksi Corona di pencernaannya selama enam hari, bahkan setelah sampel dari pernapasannya dinyatakan negatif COVID-19.

"Kami dulu menganggap SARS-CoV-2 hanya sebagai penyakit paru atau pernapasan. Tetapi, selama beberapa bulan terakhir, banyak bukti muncul bahwa virus ini juga mempengaruhi saluran pencernaan, yaitu usus," kata Siee Chien Ng, asisten dekan kedokteran dan direktur asosiasi Pusat Penelitian Mikrobiota Gut di universitas tersebut, dikutip dari Bloomberg, Rabu (9/9/2020).

"Belum diketahui bagaimana virus Corona ini masuk ke saluran pencernaan dan menyebabkan infeksi di sana. Ada kemungkinan beberapa partikel virus itu bertahan di asam lambung," imbuh Ng.

Ng mengatakan, perawatan yang mengatur komposisi dan fungsi mikrobioma harus diteliti lebih lanjut. Adanya virus yang menginfeksi gastrointestinal menunjukkan bahwa mikroba pelindung telah hilang, sehingga mikroba penyebab penyakit terus berkembangbiak. Hal ini bisa memberikan efek buruk jika pasien diobati dengan antibiotik.

Universitas di China pun menawarkan tes pemeriksaan feses secara gratis untuk para pelancong yang tiba di bandara, sejak akhir Maret lalu. Dari 2.000 sampel, mereka mengidentifikasi enam anak yang terinfeksi virus Corona.

"Lebih dari satu pasien dinyatakan positif, meskipun sampel pernapasan mereka negatif," jelas Francis K L, Chan, dekan kedokteran dan direktur Pusat Penelitian Mikrobiota Usus.

"Tes feses dianggap lebih akurat dan aman, sehingga lebih cocok dan efektif untukskiriningCOVID-19 untuk kelompok orang tertentu," lanjutnya.
https://cinemamovie28.com/red-sparrow/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar