Senin, 21 Desember 2020

Ketika Manusia Disilangkan dengan Tikus, Monyet, dan Babi

 Uji coba untuk menciptakan kawin silang antara manusia dan hewan memang kerap mengundang kontroversi. Namun, ini tidak menghentikan para ilmuwan menguji coba.

Contoh di bawah ini bahkan dilakukan demi transplantasi organ untuk kebutuhan medis manusia. Apa saja hybrid manusia - hewan yang pernah viral? Cek di sini:


1. Chimera manusia-tikus

Para ilmuwan telah menciptakan embrio tikus yang memiliki sebagian bagian dari manusia, tepatnya 4% sebagaimana melansir CNN.


Hybrid inilah yang oleh para ilmuwan disebut chimera manusia-hewan -- organisme tunggal yang terdiri dari dua set sel berbeda -- dalam hal ini, embrio tikus yang memiliki sel tikus dan sel manusia.


Chimera manusia-tikus ini memiliki jumlah sel manusia tertinggi yang pernah tercatat pada hewan, menurut para peneliti. Eksperimen mereka menunjukkan banyak jenis sel manusia dapat dihasilkan dalam embrio tikus, dan dengan kecepatan yang jauh lebih cepat daripada embrio manusia.


Tujuannya adalah membawa potensi yang sangat besar untuk pengobatan penyakit manusia, bahkan mungkin COVID-19. Peneliti dari State University of New York di Buffalo dan Roswell Park Comprehensive Cancer Center mempublikasikan temuan tersebut di jurnal Science Advances.


2. Hybrid monyet-manusia

China melakukan uji coba untuk membuat hybrid manusia-monyet pada 2019. Tujuannya sama dengan penelitian yang disebut sebelumnya, untuk transplantasi organ pada manusia.


Sel punca manusia yang mampu menciptakan semua jenis jaringan disuntikkan ke dalam embrio monyet. Terlepas dari etis atau tidaknya, percobaan dihentikan sebelum embrio cukup besar untuk dilahirkan, dikutip dari Africa Check.


3. Hybrid manusia-babi

Jun Wu, ilmuwan Salk Institute dan penulis pertama makalah mengatakan bahwa mereka melewati trial and error untuk mendapatkan hasil yang sesuai. Secara keseluruhan, tim tersebut menciptakan 186 embrio chimeric.


"Kami memperkirakan (masing-masing memiliki kemungkinan) sekitar satu dari 100.000 sel manusia," ucapnya dilansir National Geographic.


Persentase ini terbilang rendah dan ini bisa menimbulkan masalah dalam jangka panjang, kata Ke Cheng, pakar sel punca di North Carolina University di Chapel Hill.


Apalagi jaringan manusia tampaknya memperlambat pertumbuhan embrio, catat Cheng, dan organ yang tumbuh dari embrio yang berkembang kemungkinan besar akan ditolak oleh manusia, karena mengandung begitu banyak jaringan babi.


Langkah besar berikutnya, kata Cheng, adalah mencari tahu apakah mungkin untuk meningkatkan jumlah sel manusia yang dapat ditoleransi oleh embrio. Metode saat ini adalah permulaan, tetapi masih belum jelas apakah rintangan itu dapat diatasi.

https://maymovie98.com/movies/suzanna/


Ini Kata Ilmuwan Jepang Soal Membiakkan Organ Manusia dalam Embrio Hewan


Hibrida antara manusia dan hewan dalam cerita Yunani kuno disebut sebagai "chimera".Makhluk ini tampaknya semakin mendekati kenyataan, setelah pemerintah Jepang menjadi pihak pertama yang mengizinkan tim peneliti untuk tidak hanya membiakkan organ manusia di dalam embrio binatang, tetapi membolehkan embrio ini dilahirkan.

Penelitian yang dipimpin Hiromitsu Nakauchi, dari Universitas Tokyo dan Stanford, melibatkan penyuntikan sel punca manusia pada tikus yang telah direkayasa, dan dapat diprogram ulang untuk mengembangkan pankreas.


Embrio kemudian akan dicangkokkan pada binatang pengganti. Tujuan utama Nakauchi adalah agar binatang dapat membiakkan organ manusia yang dapat dicangkokkan pada manusia.


Sebelumnya, Jepang mewajibkan para peneliti untuk membunuh embrio binatang yang dicangkokkan sel manusia setelah 14 hari dan melarang embrio tersebut ditempatkan dan tumbuh pada rahim binatang.


Tetapi pembatasan tersebut telah dicabut, sehingga memungkinkan para peneliti untuk mendapatkan izin bagi proyek penelitian.


Masalah etika

Nakauchi bukanlah peneliti pertama terkait hal ini. Ia dan para peneliti lainnya sebelumnya telah membiakkan sel manusia pada tikus, babi dan bahkan di embrio domba.


Tujuan para peneliti adalah memasok organ manusia bagi pencangkokan, terutama yang sedikit persediaannya - seperti pankreas.


Pada tahun 2017, Nakauchi berhasil menyembuhkan tikus berpenyakit diabetes dengan cara menumbuhkan pankreas tikus sehat pada embrio tikus sebelum dicangkokkan pada tikus sakit.


Tetapi sampai sejauh ini percobaan yang melibatkan sel manusia harus dihentikan karena alasan hukum atau kegagalan percobaan.


Penelitian memunculkan kekhawatiran etika terkait kemungkinan sel manusia akan berada di otak binatang, sehingga dapat "memanusiakan" kognisi binatang.

https://maymovie98.com/movies/insya-allah-sah-2/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar