Jumlah kasus positif virus Corona COVID-19 pada Selasa (15/12/2020) bertambah 6.120 kasus. Total konfirmasi positif menjadi 629.429, sembuh 516.656, dan meninggal 19.111 kasus.
Sementara jumlah spesimen yang diperiksa hari ini tercatat 60.700 spesimen. Jumlah suspek yang tercatat sebanyak 63.666 orang.
Detail penambahan kasus COVID-19 pada Selasa (15/12/2020) adalah sebagai berikut.
Kasus positif bertambah 6.120 menjadi 629.429
Pasien sembuh bertambah 5.699 menjadi 516.656
Pasien meninggal bertambah 155 menjadi 19.111
Sebelumnya pada Senin (14/12/2020), jumlah kasus positif virus Corona COVID-19 tercatat sebanyak 623.309, sembuh 510.957, dan meninggal 18.956 kasus.
https://trimay98.com/movies/mangkujiwo/
Jabar Ungguli DKI, Ini Sebaran 6.120 Kasus COVID-19 RI 15 Desember
Pemerintah melaporkan penambahan kasus baru COVID-19 yang terkonfirmasi pada hari Selasa (15/12/2020). Ada penambahan 6.120 kasus, sehingga total pasien terkonfirmasi saat ini sudah mencapai 629.429 kasus semenjak virus Corona mewabah di Indonesia.
Jawa Barat menjadi provinsi dengan penambahan kasus paling tinggi sebanyak 1.256 kasus, disusul DKI Jakarta sebanyak 1.117 kasus dan Jawa Tengah sebanyak 764 kasus baru per 15 Desember.
Detail perkembangan virus Corona Selasa (15/12/2020), adalah sebagai berikut:
Kasus positif bertambah 6.120 menjadi 629.429
Pasien sembuh bertambah 5.699 menjadi 510.957
Pasien meninggal bertambah 155 menjadi 19.111.
Tercatat sebanyak 60.700 spesimen diperiksa hari ini di seluruh Indonesia, sedangkan jumlah suspek sebanyak 63.666.
Sebaran 5.489 kasus baru Corona di Indonesia pada Selasa (15/12/2020).
Jawa Barat: 1.256
DKI Jakarta: 1.117
Jawa Tengah: 764
Jawa Timur: 735
Kalimantan Timur: 393
Riau: 176
Banten: 166
DI Yogyakarta: 160
Maluku: 137
Papua: 110
Kalimantan Tengah: 106
Bengkulu: 80
Sulawesi Selatan: 78
Sumatera Utara: 74
Kalimantan Utara: 74
Sumatera Selatan: 73
Lampung: 73
Bali: 73
Sulawesi Selatan: 58
Sulawesi Tenggara: 57
Jambi: 50
Kalimantan Selatan: 48
Sumatera Barat: 39
Bangka Belitung: 39
Sulawesi Tengah: 39
NTB: 34
Sulawesi Barat: 21
Maluku Utara: 21
Kepulauan Riau: 20
Kalimantan Barat: 13
Aceh: 12
NTT: 12
Papua Barat: 11
Gorontalo: 1
Jepang Musnahkan 11 Ribu Ekor Ayam Usai Wabah Flu Burung Merebak
Wabah flu burung telah terdeteksi di sebuah peternakan ayam di prefektur Shiga, Jepang pada Minggu (13/12/2020). Temuan ini membuat pihak berwenang memusnahkan sekitar 11 ribu ayam di peternakan tersebut.
Temuan kali ini menjadikan Shiga sebagai prefektur ke-10 di Jepang yang mengalami wabah flu burung sepanjang tahun 2020 ini. Semua kasus sejauh ini dilaporkan berasal dari Jepang barat.
Peternakan ayam di Higashiomi pada Sabtu (12/12/2020) melaporkan pada pemerintah setempat bahwa lebih dari 50 ekor ayam mati.
Saat ini ditetapkan larangan untuk mengangkut telur dan ayam dari peternakan tersebut. Dikutip dari laman Japan Times, dalam tes reaksi berantai polimerase, mengkonfirmasi infeksi virus H5 pada pada ayam-ayam di peternakan tersebut.
Pemerintah setempat melaporkan ada enam peternakan lain yang menampung sekitar 58 ribu ekor ayam di radius 10 kilometer dari peternakan yang terdampak.
Seluruh kendaraan yang melintasi daerah tersebut harus didesinfeksi ketika melewati beberapa titik kontrol pergerakan. Zona eksklusi diterapkan dalam radius tiga kilometer dari peternakan yang terkena dampak.
Kementerian Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan mengadakan pertemuan untuk membahas langkah-langkah pencegahan epidemi pada Minggu. Mereka sepakat untuk mendukung pemerintah Shiga menangani wabah flu burung.
Sebelumnya, laporan flu burung di Shiga kasus pertama tahun ini dilaporkan di Prefektur Kagawa pada awal November. Diikuti oleh prefektur Fukuoka, Hyogo, Miyazaki, Nara, Hiroshima, Wakayama, Oita, dan Okayama dengan total 3 juta unggas telah dimusnahkan.
Organisasi Pangan dan Pertanian PBB (FAO) menyatakan bahwa wabah flu burung di Jepang dan negara tetangga Korea Selatan merupakan satu dari dua epidemi flu burung (HPAI) yang sangat patogen yang menyerang unggas di seluruh dunia. Strain yang beredar di Asia dan Eropa sama-sama berasal dari burung liar.
"Virus yang ditemukan di Jepang secara genetik sangat mirip dengan virus Korea baru-baru ini dan dengan demikian terkait dengan virus di Eropa di awal 2020, bukan yang saat ini beredar di Eropa," kata Madhur Dhingra, petugas kesehatan hewan senior FAO seperti mengutip The Poultry Site.
Dengan kata lain, saat ini ada dua epidemi KPAI H5N8 yang berbeda di Asia Timur dan Eropa.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar